Drop Test Analysis Menggunakan SolidWorks 2012
DROP TEST ANALYSIS
PRE-PROCESSING
Drop
Test Analysis adalah model analisis struktur part untuk mengetahui batas
kemampuan part dengan material tertentu.
Ø
Buka file gambar yang telah dibuat dengan nama “DT1”. kemudian
pilih tab “Simulation-Study Advisor-New
Study “
Ø
Isi study name “24412266” lalu pilih “Drop Test” untuk
tipe analysis. Setelah itu OK
Ø
Kemudian
pilih jenis material yang akan digunakan dengan cara klik kanan pada DT 1-Apply/Edit Material, pilih 1023
Carbon Steel Sheet (SS) (untuk model type pilih Linier
Elastic Isotropic dan Units SI)
lalu OK/Apply.
Ø
Setelah
itu, kilik kanan pada Setup dan
pilih Define/Edit untuk memasukkan
parameter ukuran, bidang dan arah yang diperlukan.
Ø
Pilih Velocity at Impact pada kolom Specify.
Di kolom Velocity at Impact pilih
permukaan yang akan menjadi titik tumpu utama ketika benda kerja dijatuhkan
(pilih yang bagian bawah /Top Plane)
dan isikan Kecepatannya/Velocity
Magnitude 23 m/sec. Di kolom Gravity pilih bidang bagian atas/Face <1> dan pastikan arah
gravitasi searah dengan arah Veloicty.
Lalu klik OK.
Ø Selanjutnya klik kanan
pada “Mesh” lalu pilih Create Mesh, setelah itu pilih OK
Ø Setelah itu, klik kanan “Result Option” pilih Define/Edit. Dan pada kolom Solution Time After Impact masukkan 50 microsecon. Kemudian klik OK.
SOLVER-SOLUTION.
Ø
Setelah semua arah drop test dan tumpuan benda
saat dijatuhkan ditentukan, langkah
selanjutnya solver. Klik “Run” Tunggu hingga selesai proses.
Proses ini merupakan
langkah perhitungan analisis dari subject dengan cara perhitungan elemet per
elemet pada meshing system. Langkah perhitungan yang dilakukan secara
otomatis oleh computer dengan menggunakan model matematika lanjut
(Hukum Hoke, Rumus Diferensial/Laplace serta Rumus Matriks).
Pada sebuah benda yang mengalami tumbukan juga akan mengalami impuls dan
momentum yang dirumuskan sebagai berikut :
P = m .
v
Dimana : m = massa
benda (kg)
v = kecepatan benda (m/s)
p = momentum benda (kg.m/s)
F = m .
a dan
Jika kedua persamaan di atas disubstitusikan akan diperoleh persamaan :
F . ∆t dinamakan
impuls, dan mv2 – mv1
adalah perubahan momentum (momentum akhir – momentum awal). Dengan demikian
diperoleh hubungan impuls dan momentum sebagai berikut :
Dimana : I =
impuls (N.s)
F = gaya (N)
∆t = selang waktu (s)
∆p
= perubahan momentum (kg.m/s)
POST-PROCESSING.
Ø
Setelah proses solving selesai hasil analysis
dapat langsung dilihat. Ada 3 hasil analysis yang dapat ditampilkan dengan
memilih
pada “Model Tree” yaitu :
Displacement
Result
Straint Result
Ø Hasil Drop Test Analysis Von Misses Stress
Dari
hasil analisis dapat diketahui besar tegangan maksimum yang didapatkan adalah
sebesar 5,380,507,136.0 N/m2
dengan posisi daerah bagian bawah benda karena mendapatkan benturan
langsung. Hal ini disebabkan
dari arah gaya yang diberikan, dan
ditambah dengan kecepatan yang diberikan yaitu sebesar 23 m/s. Serta bentuk bagian
ujung benda dengan diameter yang lebih kecil.
Ø Hasil Drop Test Analysis Displacement
Dari hasil analisis dapat diketahui
besar displacement maksimum yang didapatkan adalah sebesar 0.319457 mm dengan posisi displacement maksimum terdapat pada permukaan yang
terdapat pada bagian atas batang.
Hal ini disebabkan pada bagian ujung
tidak langsung mengenai daerah tumbukan namun dampak tumbukan mengakibatkan
displacement pada bagian tersebut. Gaya pada bagian bawah benda merambat sampai
pada ujung atas benda.
Ø Hasil Drop Test Analysis Strain
Dari hasil analisis dapat diketahui
besar strain maksimum yang
didapatkan adalah sebesar 0.0197085 mm dengan posisi strain
maksimum terdapat pada titik
bagian atas. Terjadi patahan di bagian atas akibat dampak tolakan benda
menumbuk sesuatu.
Ø Faktor Keamanan
Perhitungan faktor keamanan (𝜂)
=
Dimana :
Sy = Yield Strenght. Untuk
material Aluminium Alloys 1060
Alloy Yield strenght
diketahui
sebesar 282685049.0 N/m2
σe = Tegangan Von Mises maksimum. Pada
analisa tegangan Von Mises stress diketahui
sebesar 5380507136.0 N/m2
Maka
: (𝜂) = Sy/oe = 282685490.0 N/m2 / 5380507136.0 N/m2 = 0.05
Nilai safety
factor yang didapat dari hasil perhitungan sangat kecil hanya 0.05 , hal ini menandakan bahwa batang dengan bentuk desain seperti gambar di
atas dengan material 1023 Carbon
Steel Sheet (SS) tidak akan tahan dengan tumbukan akibat jatuh dengan
kecepatan 23 m/s hal ini ditandai juga dengan adanya patahan pada
bagian ujung atas benda karena dampak tumbukan. Tegangan von mises maksimum
yang didapat batang setelah menumbuk dengan kecepatan 23 m/s jauh
lebih besar dibandingkan Yield Stress 1023 Carbon Steel Sheet (SS).
Komentar
Posting Komentar