Tugas 5 Ilmu Budaya Dasar
MANUSIA DAN HARAPAN
1. Pengertian Harapan
Pengertian harapan :
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya
sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat
terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.
Persamaan harapan dan cita-cita :
*
Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud
*
Pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih
baik atau meningkat.
Contoh - contoh harapan :
*
Budi seorang mahasiswa STMIK Gunadarma, ia rajin belajar dengan harapan didalam
ujian semester mendapatkan angka yang baik.
*
Hadir seorang wiraswasta yang rajin. Sejak mulai menggarap usahanya ia
mempunyai harapan usahanya menjadi besar dan maju. Ia yakin usahanya menjadi
kenyataan, karena itu berusaha bersungguh - sungguh dengan usahanya.
2. Apa Sebab Manusia Mempunyai
Harapan
Penyebab manusia mempunyai harapan :
1)
Dorongan kodrat
2)
Dorongan kebutuhan hidup
3)
Kelangsungan hidup ( survival )
4)
Keamanan
5)
Hak dan kewajiban mencintai dan discintai
6)
Status
7)
Perwujudan cita - cita
3. Pengertian Doa
Pengertian doa :
Hakikat doa adalah menunjukan ketergantungan kita kepada
Tuhan dan berlepas diri daya dan upaya mahkluk. Doa juga merupakan lambang
kelemahan manusia , didalam doa terkandung pujian terhadap Tuhan.
Macam - macam doa :
*
Doa untuk kedua orang tua
*
Doa untuk kemudahan rezeki
*
Doa untuk orang sakit
*
Doa untuk orang meniggal, dll
Contoh doa :
Ya Allah cukupilah aku dengan rizki-Mu yang halal (supaya aku terhindar)
dari yang haram perkayalah aku dengan karuniamu(supaya aku tidak meminta)kepada
selain-Mu (HR:At-Tirmidzi).
4. Kepercayaan
Pengertian kepercayaan :
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau
meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan
pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Tiga teori kebenaran :
1)
Teori Koherensi atau konsistensi
Suatu
pernyataan diaggap benar bila pernyataan itu bersifat koherensi atau konsisten
dengan pernyataan - pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2)
Teori Korespondensi
Suatu
teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan
yang dikandung pernyataan itu berkorenponden (berhubungan) dengan obyek yang
dituju oleh pernyataan tersebut.
3)
Teori Pragmatis
Kebenanran
suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat
fungsional dalam kehidupan praktis.
5. Kepercayaan dan Usaha Untuk
Meningkatkannya
Empat kepercayaan dibedakan menjadi :
1.
Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan
ini ditanamkan stiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya
percaya pada Tuhan Yang Maha Esa.
2.
Kepercayaan pada orang lain
Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada
saudara,orangtua,guru, atau siapa saja.kepercayaan kepada orang lain itu sudah
tentu percaya terhadap kata hatinya. Perbuatan yang sesuai dengan kata hati
atau terhadap kebenarannya.
3. Kepercayaan terhadap
pemerintah
Kepercayaan ini berdasarkan pandangan teokratis menurut etika,filsafat
tingkah laku karya Prof.Ir.Poedjawiyatna Negara itu berasal dari tuhan. Tuhan
langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia, atau setidak - tidaknya
Tuhanlah yang memiliki kedaulatan sejati.
Karena semua adalah ciptaan tuhan, semua mengemban
kewibaan, terutama pengenman tertinggi yaitu raja langsung dikaruniai
kewibawaan oleh Tuhan. pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalahn
dari rakyat kewibawaan pun milik rakyat. Kedaulatan mutlak pada Negara, Negara
demikian itu disebut Negara totaliter.
4.
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa
Dari semua kepercayaan, kepercayaan ini amat penting karena
keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan.
Kepercayaan brarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. kepercayaan itu amat
penting, karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia
dengan Tuhannya.
Usaha manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada
Tuhannya :
Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya
kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi, dan
lingkungan. Usaha itu antara lain :
a)
Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
b)
Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
c)
Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong,
dennawan, dan sebagainya.
d)
Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
e)
Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.
Sumber : buku IBD Universitas
Gunadarma karya Widyo Nugroho, Achmad Muchji
Komentar
Posting Komentar