Limbah Cair
1.
Pengertian Limbah Cair
Berdasarkan
Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 10 tahun 2004 tentang baku mutu air
limbah, yang dimaksud dengan limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha dan
atau kegiatan yang berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat
menurunkan kualitas lingkungan. Sedangkan menurut Sugiharto (1987) air limbah
(waste water) adalah kotoran dari masyarakat, rumah tangga dan juga yang
berasal dari industri, air tanah, air permukaan, serta buangan lainnya.
Begitupun
dengan Metcalf & Eddy (2003), mendefinisikan limbah berdasarkan titik
sumbernya sebagai kombinasi cairan hasil buangan rumah tangga
(permukiman),instansi perusahaaan, pertokoan, dan industri dengan air tanah,
air permukaan, dan air hujan
Sumber-sumber
limbah cair :
1.
Kegiatan rumah tangga
2.
Kegiatan industri
3.
Kegiatan rumah sakit dan aktivitas yang bergerak di bidang kesehatan
4.
Kegiatan pertanian, peternakan
5.
Kegiatan pertambangan
6.
Kegiatan transportasi
Macam
limbah cair :
a.
Limbah cair organik
b.
Limbah cair an organik dan gas.
2.
Karakteristik fisik dan kimia limbah cair
Dalam
melakukan pengolahan limbah industri terutama limbah cair lebih baik dilakukananalisa terhadap
jenis dan karaktersistik limbah terlebih dahulu agar bisa dilakukanpenanganan dengan
efektif dan efisien. Untuk mengetahui karakteristik limbah cair bisa dilakukan
beberapa analisa sehingga kita mengetahui air limbah yang dihasilkan suatu
industri sudah aman bagi lingkungan atau tidak. Ada beberapa
karakteristik limbah cair yang mudah dikenali baik secara fisik maupun kimia.
Limbah
cair memiliki 2 karakteristik yaitu karakteristik fisik dan kimia. Adapaun
karakter fisiknya antara lain :
- Padatan : pada limbah cair terdapat
padatan organic dan nonorganik yang mengendap dan tersuspensi sehingga
bisa mengendap dan menyebabkan pendangkalan.
- Kekeruhan : kekeruhan menunjukkan sifat
optis di dalam air karena terganggunya cahaya matahari saat masuk ke dalam
air akibat adanya koloid dan suspensi
- Bau : bau dikarenakan karena
adanya mikroorganisme yang menguraikan bahan organic.
- Suhu : limbah cair memiliki suhu
yang berbeda dibandingkan dengan air biasa, biasanya suhunya lebih tinggi
karena adanya proses pembusukan
Sedangkan
karakter kimia dari limbah cair yaitu :
- Keasaman : keasaman limbah cair dipengaruhi
oleh adanya bahan buangan yang bersifat asam atau basa. Agar limbah tidak
berbahaya, maka limbah diupayakan untuk memiliki pH netral.
- Logam berat
beracun : Cadmium
dari industri tekstil, merkuri dari pabrik cat, raksa dari industri
perhiasan dan jenis logam berat yang lainnya.
- Nitrogen : umumnya terdapat sebagai
bahan organic dan diubah menjadi ammonia oleh bakteri sehingga menghasilkan
bau busuk dan bisa menyebabkan permukaan air menjadi pekat sehingga tidak
bisa ditembus cahaya matahari.
- Fenol : salah satu bahan organic
yang berasal dari industri tekstil, kertas, minyak dan batubara sehingga
menyebabkan keracunan.
- BOD : kebutuhan oksigen yang
dibutuhkan untuk menguraikan senyawa organic yang ada di dalam air.
- COD : kebutuhan oksigen yang
diperlukan mikroba untuk menghancurkan bahan organik
Keasaman
Air
Keasaman air diukur dengan pll meter. Keasaman ditetapkan berdasarkan tinggi rendahnya konsentrasi ion hidrogen dalam air, Air buangan yang mempunyai pH tinggi atau rendah menjadikan air steril dan sebagai akibatnya membunuh mikroorganisme air yang diperlukan.
Alkalinitas
Tinggi rendahnya alkalinitas air ditentukan senyawa karbonat, bikarbonat, garam hidroksida, kalium, magnesium dan natrium dalam air. Semakin tinggi kesadahan suatu air semakin sulit air membuih.
Besi dan Mangan
Besi dan mangan yang teroksida dalam air berwarna kecoklatan dan tidak larut, menyebabkan penggunaan air menjadi terbatas. Air tidak dapat dipergunakan untuk keperluan rumah tangga dan industri.
Chlorida
Chlorida banyak dijumpai dalam pabrik industri kaustik soda. Bahan ini berasal dari proses elektrolisa, penjernihan garam dan lain-lain.
Phosphat
Kandungan phosphat yang tinggi menyebabkan suburnya algae dan organisme lainnya. Phosphat kebanyakan berasal dari bahan pembersih yang mengandung senyawa phosphat
Sulfur
Sulfat dalam jumlah besar akan menaikkan keasaman air. Ion sulfat dapat terjadi secara proses alamiah. Sulfur dioxida dibutuhkan pada sintesa. Pada industri kaustik soda ion sulfat terdapat sewaktu pemurnian garam.
Keasaman air diukur dengan pll meter. Keasaman ditetapkan berdasarkan tinggi rendahnya konsentrasi ion hidrogen dalam air, Air buangan yang mempunyai pH tinggi atau rendah menjadikan air steril dan sebagai akibatnya membunuh mikroorganisme air yang diperlukan.
Alkalinitas
Tinggi rendahnya alkalinitas air ditentukan senyawa karbonat, bikarbonat, garam hidroksida, kalium, magnesium dan natrium dalam air. Semakin tinggi kesadahan suatu air semakin sulit air membuih.
Besi dan Mangan
Besi dan mangan yang teroksida dalam air berwarna kecoklatan dan tidak larut, menyebabkan penggunaan air menjadi terbatas. Air tidak dapat dipergunakan untuk keperluan rumah tangga dan industri.
Chlorida
Chlorida banyak dijumpai dalam pabrik industri kaustik soda. Bahan ini berasal dari proses elektrolisa, penjernihan garam dan lain-lain.
Phosphat
Kandungan phosphat yang tinggi menyebabkan suburnya algae dan organisme lainnya. Phosphat kebanyakan berasal dari bahan pembersih yang mengandung senyawa phosphat
Sulfur
Sulfat dalam jumlah besar akan menaikkan keasaman air. Ion sulfat dapat terjadi secara proses alamiah. Sulfur dioxida dibutuhkan pada sintesa. Pada industri kaustik soda ion sulfat terdapat sewaktu pemurnian garam.
3. Contoh Limbah Cair
Limbah Cair Pertambangan
Kegiatan pertambangan merupakan kegiatan usaha yang
kompleks, sangat rumit serta sarat risiko, dan merupakan kegiatan usaha jangka
panjang, yang melibatkan teknologi tinggi, padat modal, dan aturan regulasi
yang dikeluarkan dari beberapa sektor. Selain itu, kegiatan pertambangan
mempunyai daya ubah lingkungan yang besar, sehingga memerlukan perencanaan
total yang matang sejak tahap awal sampai pasca tambang. Pada saat membuka
tambang, sudah harus difahami bagaimana menutup tambang. Rehabilitasi/reklamasi
tambang bersifat progresif, sesuai rencana tata guna lahan pasca tambang.
Kegiatan penambangan Batubara merupakan komoditas yang
sangat menjanjikan untuk penambahan devisa bagi negara. Namun disisi lain
penambangan batubara merupakan salah satu kegiatan penghasil air limbah dengan
kandungan bahan-bahan yang berbahaya, terlebih jika kegiatan penambangan
tersebut berada di hulu sungai, walaupun limbah cair dari kegiatan
tambang terlebih dahulu diolah melalui kolam pengendap sebelum di alirkan ke
badan air.
Beberapa parameter fisik, kimia, dan
biologi air sungai (suhu, DHL, kekeruhan, TSS, TDS, pH, DO, BOD, COD, Fe, Mn,
dan bentos) merujuk pada Peraturan Pemerintah No.82 tahun 2001, dan Kepmen LH
No. 113 Tahun 2003 untuk keluaran dari kolam pengolahan limbah cair tambang
batubara. agar nilai parameter fisik dan kimia kualitas air tidak melampaui
nilai ambang batas baku mutu.
Persentasi Jenis Dampak
Jenis
Dampak
|
Persen
Kejadian
|
Pencemaran
Air Permukaan
|
70
|
Pencemaran
Air Tanah
|
65
|
Pencemaran
Tanah
|
50
|
Kesehatan
Manusia
|
35
|
Kerusakan
Flora dan Fauna
|
25
|
Pencemaran
Udara
|
20
|
*Tidak
termasuk pencemaran oleh emisi gas buang yang keluar dari alat pengendali
pencemaran udara. Sumber : US EPA, (1995)
|
Kegiatan pertambangan pada umumnya memiliki tahap-tahap
kegiatan sebagai berikut :
·
Eksplorasi
·
Ekstraksi dan pembuangan limbah
batuan
·
Pengolahan bijih dan operasional
pabrik pengolahan
·
Penampungan tailing,
pengolahan dan pembuangannya
·
Pembangunan infrastuktur, jalan
akses dan sumber energi
·
Pembangunan kamp kerja dan kawasan
pemukiman.
Tahapan kegiatan perencanaan tambang meliputi :
·
Penaksiran sumberdaya dan cadangan
·
Perancangan batas penambangan (final/ultimate
pit limit)
·
Pentahapan tambang
·
Penjadwalan produksi tambang
·
Perancangan tempat penimbunan (waste
dump design)
·
Perhitungan kebutuhan alat dan
tenaga kerja
·
Perhitungan biaya modal dan biaya
operasi
·
Evaluasi finansial
·
Analisis dampak lingkungan
·
Tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate
Social Responsibility) termasuk pengembangan masyarakat (Community
Development)
·
Penutupan tambang.
Perencanaan tambang, sejak awal sudah melakukan upaya yang
sistematis untuk mengantisipasi perlindungan lingkungan dan pengembangan
pegawai dan masyarakat sekitar tambang (Arif, 2007).
Karakteristik
Proses dan Limbah Kegiatan Pertambangan
SEKTOR
|
TIPE
TAMBANG
|
PROSES
PENGOLAHAN
|
LIMBAH
UTAMA
|
Batu
Bara,
Emas-Perak
|
-
Terbuka
-
Tambang
bawah
tanah
|
-
Sianida
-
Elusi
-
Elektrowining/Pengendapan
Seng
-
Penggerusan
-
Amalgamasi
|
-
Air Tambang
-
Limbah batuan/
Overburden
-
Larutan sisa
proses
-
Tailing
-
Bijih sisa
|
Emas
Placer
|
-
Terbuka (permukaan)
|
-
Pemisahan Gravitasi
-
Pengerusan, pencucian dan
pemisahan partikel halus
-
Pemisahan magnetis
|
-
Air Tambang
-
Limbah batuan/
Overburden
-
Tailing
|
Timbal-Seng
|
-
Bawah
Tanah
|
-
Penggilingan
-
Pengapungan (Flotation)
-
Sintering
-
Smelting
|
-
Air Tambang
-
Limbah batuan/
Overburden
-
Larutan sisa
proses
-
Slag
|
Tembaga
|
-
Permukaan
(Terbuka)
-
Bawah
Tanah
-
In Situ
|
-
Penggilingan
-
Flotasi (pengapungan)
-
Smelting
-
Pelindian dengan asam
-
SX/EW recovery
-
Presipitasi besi/smelting
|
-
Air Tambang
-
Limbah batuan/
Overburden
-
Larutan sisa
proses
-
Tailing
-
Slag
-
Sisa bijih
|
Besi
|
-
Permukaan
(terbuka)
-
Bawah
Tanah
|
-
Penggilingan
-
Pemisahan Magnetik
-
Pemisahan Gravitasi
-
Pengapungan (Flotasi)
-
Penggabungan (Agglomerasi)
-
Blast Furnace
|
-
Air Tambang
-
Limbah batuan/
Overburden
-
Slag
-
Tailing
|
Sumber :
EPA/310-R-95-008, 1995
Play Live Dealer Casinos & Games at JTV Hub
BalasHapusJTV is a world-class iGaming solutions provider. It provides 구미 출장샵 top quality live 군산 출장마사지 dealer casino games, 강릉 출장마사지 which include 출장샵 the 영천 출장샵 best Live Casino,