ANALISIS GETARAN PADA SISTEM SUSPENSI KENDARAAN RODA DUA (YAMAHA JUPITER Z 2004) MENGGUNAKAN SIMULASI SOFTWARE MATLAB 6.5
ANALISIS GETARAN PADA SISTEM SUSPENSI
KENDARAAN RODA DUA (YAMAHA JUPITER Z 2004) MENGGUNAKAN SIMULASI SOFTWARE MATLAB
6.5
Suhandoko, Pramuko Ilmu Purboputro,
Sunardi Wiyono
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. Ahmad Yani Tromol Pos I Pabelan,
Kartasura
Email : handoko_revolus@yahoo.co.id
ABSTRAKSI
Metode pengujian yang digunakan dalam
analisis ini adalah mencari kekakuan dan redaman suspensi system 2 DOF dari
kendaraan roda dua (Yamaha Jupiter z 2004), dimana berat kendaraan sebesar 97
kg, dan berat penumpang sebesar 60 kg. Sehingga berat total sebesar 157 kg.
Kenudian dilakukan penimbangan kendaraanbagian depan dan belakang hingga
didapat 63 kg untuk massa body depan dan 94 kg untuk massa bodi belakang.
Dari massa yang telah diketahui, maka
diperoleh nilai kekakuan dan redaman suspensi depan, dimana untuk kekakuan
suspensi depan sebesar 4534,46 N/m dan untuk nilai redaaman suspensi depan
sebesar 532,8 Ns/m dengan nilai kekakuan roda depan sebesar 4568 N/m. Sedangkan
untuk kekakuan dan redaman suspensi belakang didapat 9400 N/m untuk kekakuan
suspensi belakang dan 940 Ns/m untuk redaman suspensi belakang dengan kekakuan
roda belakang sebesar 10020 N/m.
Untuk hasil analisa dari data kekakuan dan
redaman yang diperoleh dapat dimpulkan bahwa, pada suspensi depan memerlukan
waktu 4,3 detik untuk mencapai stedy state dengan rise time antara 0,0897 detik
hingga 0,858 detik dengan rood disturbance pada body sebesar 6,64 rad/sec dan
untuk suspensi 6,4 rad/sec dengan magnitude bada body 43,8 dan 4,62 pada
suspensi. Sedangkan untuk actuator force nya sebesar 33 rad/sec untuk body dan
8,24 rad/sec untuk suspensi dengan magnitude -131 untuk body dan -155 untuk
suspensi.
Sedangkan untuk suspensi
belakang memerlukan waktu 5,55 detik untuk mencapai stedy state dengan rise
time antara 0,114 detik hingga 1,02 detik dengan rood disturbance pada body
sebesar 7,95 rad/sec dan suspensi sebesar 7,93 rad/sec dengan magnitude bada
body 46,6 dan pada suspense sebesar 4,46. Sedangkan untuk actuator forcenya
sebesar 40,2 rad/sec untuk body dan 10 rad/sec untuk suspensi dengan magnitude
-135 untuk body dan -162 untuk suspensi.
Kata Kunci : Getaran,
Suspensi kendaraan roda dua. Kekakuan Redaman, Software Matlab 6.5
Kata Kunc
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan jaman, transportasi menjadi suatu
kebutuhan yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu alat
transportasi yang sering dijumpai adalah sepeda motor dan sesuai dengan
fungsinya, sepeda motor dapat digunakan sebagai alat transportasi sehari-hari.
Sepeda motor banyak sekali digunakan kususnya di indonesia, selain
pengoperasianya yang mudah, harganya relatif lebih murah di banding dengan
transportasi lainnya.
Terlepas dari fungsi dan jenis sepeda motor, Pada sistem
suspensi memegang peranan yang sangat penting, karena sistem kerja suspensi
dapat menentukan kenyamanan dan keselamatan pengendara dalam mengendarai sepeda
motor. Salah satu faktor yang mempengaruhi ketidaknyamanan serta tidak
setabilnya dalam mengendarai sepeda motor adalah adanya getaran yang
ditimbulkan oleh profil ketidakrataan medan jalan.
Sistem suspensi terdiri dari upper arm, lower arm, pegas
(spring), dan peredam kejutan (shock absorber). Dari beberapa bagian tersebut,
bagian yang terpenting untuk menahan getaran yang berlebihan akibat permukaan
jalan yang tidak rata adalah nilai kekakuan dan redaman yang sesuai, sehinga
dari kekakuan dan redaman yang sesuai, tentu suspensi tersebut dapat meredam
getaran agar tidak berpindah kebodi kendaraan secara berlebihan, sehinnga
menggurangi kenyamanan dalam berkendara. Oleh karena itu, faktor kenyamanan berkendara
tergantung pada kekakuan pegas dan konstanta peredaman yang digunakan pada
sistem suspensi tersebut.
Tujuan Penelitian
1.
Menentukan besarnya nilai kekakuan dan
redaman yang mempengaruhi kerja sistem suspensi pada sepeda motor.
2.
Mendapatkan
hasil analisa terhadap nilai kekakuan dan redaman
yang telah di tentukan, sehingga diperoleh
respon getaran yang terjadi pada suspensi yang digunakan dalam sepeda motor
tersebut.
Tinjauan Pustaka
Sebelum analisa ini dilakukan, sudah banyak penelitian
yang dilakukan oleh pengetahuan sebelumnya diantaranya , Iqbal, Muhammad
(2007), dengan topik “Design Of Proportional Integral Derivative (Pid)
Controller For Bus Suspension System Using Matlab Software”. Dari penelitian
tersebut disimpulkan bahwa Dalam sistem loop terbuka, waktu yang diperlukan
sebuah sistem untuk mencapai steady state adalah 34,1 detik, dengan kata lain
mobil akan mengalami beberapa osilasi besar sebelum menyatu dan menjadi stabil.
Sehingga, hal itu tidak memenuhi untuk kenyamanan penumpang. Karena waktu yang
dibutuhkan untuk sistem menjadi stabil tidak lebih dari dari 5 detik. Sehinnga
untuk memecahkan masalah ini, diperlukan kontroler PID agar dapat
diimplementasikan untuk meningkatkan respon yang hasilnya menunjukkan bahwa
waktu yang dibutuhkan untuk sistem menjadi stabil telah menurun menjadi kurang
dari 5 detik dari 34.1. Dengan demikian, Kontrol PID dapat meninkatkan
kenyamanan penumpang.
Utomo, Anggoro Wahyu (2004), dengan topic “Analisa Nilai
Kekakuan Dan Redaman Sistem Suspensi Kendaraan Roda Dua Untuk Memperoleh Respon
Redaman Optimal “. Dari hasil penelitian ini telah disimpulkan bahwa nilai
frekuensi natural (ω) bergantung pada besarnya nilai kekakuan (K), Nilai
frekuensi juga dipengaruhi oleh letak dari titik
berat
( CG ), sehingga waktu peluruhan dari repon atau kerja dari suspensi untuk
kembali keposisi semula sebelum mendapat gaya eksitasi dari profil jalan. Dan
besarnya amplitude respon juga tergantung pada nilai kekakuan (K) dan redaman (
C ).
Uyib Budi (2012) dengan topic “ Analisa Shockbreaker
Sepeda Motor Honda Blade “ dengan kesimpulan jenis getaran pada shock absorber
Honda
blade adalah jenis getaran bebas teredam karena setelah peredaman
diperhitungkan, gaya peredam juga berlaku pada massa selain gaya yang
disebabkan oleh peregangan pegas. Bila bergerak dalam fluida benda akan
mendapatkan peredaman karena kekentalan fluida. Gaya akibat kekentalan ini
sebanding dengan kecepatan benda. Konstanta akibat kekentalan (viskositas) ini
dinakan koefesien peredam.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah mencari nilai
kekakuan dan redaman suspensi kendaraan roda dua (Yamaha Jupiter z 2004).
Setelah didapat nilai kekakuan dan redaman, Kemudian disimulasikan menggunakan
Software MATLAB 6.5 untuk mendapatkan respon getaran yang terjadi pada suspensi
sepeda motor tersebut.
DIAGRAM ALIR PENELITIAN
Diagram rancangan
penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.
Pencarian
referensi.
Proses untuk mencari sumber-sumber data
persamaan yang digunakan dalam menganalisa getaran dari buku, tugas akhir
maupun dari internet.
2.
Menentukan ruang lingkup dan tujuan dalam
menganalisa suspensi.
3.
Mendesain
alat bantu untuk sirmulasi suspensi.
Merancang sirmulasi untuk mencari kekakuan
suspensi depan dan belakang menggunakan software solidwork 2010.
4.
Pengujian.
Untuk mencari nilai kekakuan suspensi depan
dan belakang serta nilai viskositas oli suspensi.
5.
Pengolahan
data.
Menghitug
nilai dari kekakuan dan redaman.
6.
Menganalisis
data.
Menggunakan software MATLAB 6.5 untuk
menentukan respon kekakuan dan redaman dari suspensi sepeda motor Yamaha
Jupiter z 2004.
7.
Hasil
dan kesimpulan.
Proses ini melakukan penarikan kesimpulan
dari analisa getaran pada suspensi sepeda motor.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Hasil dan Pembahasan
Tabel data/Spesifikasi suspensi depan
Table data/Spesifikasi suspensi belakang
Dengan menggunakan software matlab 6.5, maka Dari tabel
kedua diatas akan didapat respon getaran yang dihasilkan suspensi sepeda motor
depan dan belakang serta body kendaraan menggunakan metode state space pada
sistem dua derajat kebebasan ( 2 DOF ).
1.
Respon gangguan jalan dan gaya terhadap body dan suspensi
Bagian
depan kendaraan
Gambar
Respon pengaruh gangguan jalan dan gaya terhadap body (ab) dan suspensi (sd)
bagian depan kendaraan.
Dari gambar Respon pengaruh gangguan jalan dan gaya
terhadap body (ab) dan suspensi (sd) bagian depan kendaraan dapat disimpulkan
bahwa perbandingan untuk respon Road disturbance (r) atau gangguan jalan
pada body sepeda motor (ab) untuk nilai frequensinya sebesar 6,64 rad/sec, dan
besaran Magnetude (dB) sebesar 43,8. Sedangkan untuk Actuator force (fs)
pada body sepeda motor didapatkan nilai frequensinya adalah 33 rad/sec
dan Magnitude (dB) sebesar -131.
Sedangkan perbandingan untuk respon Road disturbance
(r) atau gangguan jalan pada suspensi depan (sd) sepeda motor didapat nilai
frequensinya adalah 6,4 rad/sec, dan besaran Magnetude (dB) sebesar
4,62. Sedangkan untuk Actuator force (fs) pada suspensi depan sepeda
motor didapatkan nilai frequensinya adalah 8,24 rad/sec dan Magnitude
(dB) sebesar -155.
Tabel Respon Body dan suspensi depan terhadap (r) dan (fs)
Bagian belakang kendaraan
Gambar
respon pengaruh gangguan jalan dan gaya terhadap body (ab) dan suspensi (sd)
bagian belakang kendaraan.
Dari gambar respon pengaruh gangguan jalan dan gaya
terhadap body (ab) dan suspensi (sd) bagian belakang kendaraan dapat
disimpulkan bahwa perbandingan untuk respon Road disturbance (r) atau
gangguan jalan pada body sepeda motor (ab) untuk nilai frequensinya sebesar
7,95 rad/sec, dan besaran Magnetude (dB) sebesar 46,6. Sedangkan untuk Actuator
force (fs) pada body sepeda motor didapatkan nilai frequensinya adalah 40,2
rad/sec dan Magnitude (dB) sebesar -135.
Sedangkan perbandingan untuk respon Road disturbance
(r) atau gangguan jalan pada suspensi belakang (sd) sepeda motor didapat nilai frequensinya
adalah 7,93 rad/sec, dan besaran Magnetude (dB) sebesar 4,46. Sedangkan
untuk Actuator force (fs) pada suspensi depan sepeda motor didapatkan
nilai frequensinya adalah 10 rad/sec dan Magnitude (dB) sebesar -162.
2.
Respon
Getaran Pada suspensi
Respon Getaran Suspensi Depan
Gambar respon getaran suspensi depan
Dari grafik yang ditunjukan pada gambar Respon Getaran
Suspensi Depan menjelaskan bahwa getaran yang dihasilakan suspensi depan
didapat repon yang cukup bagus, hal ini disebabkan karena waktu yang dibutuhkan
untuk mencapai situasi stady state tidak terlalu lama yaitu 4,3 detik,
sedangkan untuk rise time atau jarak gelombang getaran yang dihasilkan antara
0.0897 detik hingga 0,858 detik.
Tabel
Respon Getaran Suspensi Depan
Respon Getaran Suspensi Belakang
Gambar respon getaran suspense
belakang
Dari grafik yang ditunjukan pada gambar respon getaran
suspensi belakang menjelaskan bahwa getaran yang dihasilakan suspensi belakang
didapat repon yang cukup bagus, hal ini disebabkan karena waktu yang dibutuhkan
untuk mencapai situasi stady state tidak terlalu lama yaitu 5,55 sec, sedangkan
untuk rise time atau jarak gelombang getaran yang dihasilkan antara 0.114 detik
hingga 1,02 detik.
Tabel
Respon Getaran Suspensi Belakang
Terlepas dari suspensi yang digunakan merupakan produk
jadi dan banyak dijual dipasaran, namun dalam analisis ini, dapat sedikit
membantu dalam menganalisa suatu suspensi kendaraan roda dua sehinnga pengguna
kendaraan dapat mengetahui berapa kekuatan maksimum dan beban yang aman
digunakan untuk mendapat respon getaran yang aman dan nyaman bagi pengendara.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan analisis dari hasil sirmulasi untuk getaran
pada sistem suspensi sepeda motor Yamaha Jupiter Z 2004, kita dapat menarik
beberapa kesimpulan dari percobaan tersebut antara lain sebagai berikut :
a.
Hasil respon Rood disturbance (r) dan
Actuator Force (fs) pada body dan suspensi bagian depan mendapatkan respon
lebih kecil dibandingkan dengan bodi dan suspensi dibagian belakang.
b.
Karena respon Rood distrubunce (r) dan
Actuator Force (fs) pada bodi dan suspensi bagian depan mendapatkan respon
lebih kecil dibandingkan dengan bodi dan suspensi dibagian belakang, maka hal
ini bertujuan agar kemudi mudah dikendalikan.
c.
Sedangkan untuk respon getaran pada suspensi
depan, osilasi yang dihasilkan tidak terlalu panjang dan memiliki stabilitas
yang sedang
yaitu waktu yang diperlukan untuk mencapai
stedy state yaitu 4,3 detik. Selain itu gelombang rise time yang dihasilkan
dalam sirmulasi tersebut tidak terlalu besar maupun kecil yaitu antara 0.0897
detik hingga 0,858 detik.
d.
Sedangkan untuk respon yang dihasilkan
suspensi belakang ketika menerima gaya dari massa kendaraan sistem getaran yang
dihasilkan memiliki stabilitas yang cukup baik, sehingga pengendara akan merasa
nyaman dikarenakan jumlah osilasi karena waktu yang dibutuhkan untuk mencapai
menuju stady state yaitu 5,55 detik. Selain itu gelombang rise time yang
dihasilkan dalam sirmulasi tersebut tidak terlalu besar maupun kecil yaitu
antara 0.114 detik hingga 1,02 detik.
Saran
Setelah melakukan analisis terhadap getaran suspensi
sepeda motor Yamaha Jupiter z 2004, penulis dapat memberikan saran apabila
dilakukan analisa lebih jauh lagi agar data yang yang didapat lebih spesifik
dan mendekati sempurna antara lain sebagai berikut :
1.
Menentukan sudut suspensi terhadap posisi
yang sebenarnya sehingga hasil atau respon yang dihasilkan jauh lebih bagus
karena sesuai dengn posisi atau sudut yang sesungguhnya.
2.
Mencari parameter kondisi jalan yang
bervariasi sehingga dapat diketahui kontur jalan yang tepat atau suspensi yang
tepat untuk digunakan dalam kondisi jalan tersebut.
3.
Agar diketahui berapa setandar kenyamanan
berkendara hendaknya mencari nilai redaman pengendara dan redaman roda.
4.
Menggunakan analisa control PID (Proportional,
Integratif, dan Derivatif ) agar diketahui suspensi jenis dan tipe
apa yang bagus digunakan pada suatu kendaraan untuk kondisi jalan dan
jenis kendaraan yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Caesareendra, Wahyu.
Mochammad Ariyanto (2011).
Panduan
Belajar Mandiri
MATLAB.
Jakarta,
Penerbit PT Elex Media
Komputindo.
Devina (2009) http://devia-fisika.blogspot.com/2009/12/simpangan-getaran.html.
Diaskes pada tanggal 15 januari 2014, pukul 14.22
WIB
Hutahaean,Ramses Y (2011). Getaran
Mekanik Dilengkapi pemograman Dan Simulasi Dengan MATLAB. Yogyakarta:
: Penerbit Andi Offset.
Iqbal, Muhammad
2007. Design Of
Proportional Integral
Derivative (Pid) Controller For Bus
Suspension System Using Matlab Software. Perpustakaan Teknik
Universitas muhammadiyah Surakarta.
Karyasa, Bhimadi, Tungga (2010). Dasar-dasar
Getaran Mekanis. Surabaya : Penerbit Andi Offset.
Utomo, Anggono
Wahyu 2004. Analisa
Rasio Kekakuan Dan
Redaman Sistem Suspensi Kendaraan Roda
Dua Untuk Memperoleh Respon Redaman Optimal. Perpustakaan
Teknik Fisika Universitas Sepuluh November. Surabaya
http://paparisa.unpatti.ac.id.
Analisa Respon Dinamik Sepeda Motor Terhadap
Posisi Sudut Suspensi. Diaskes pada tanggal 3 November 2013, pukul 21.17 WIB.
http://www.4shared.com/office/Kz9v37YT/Materi_Getaran_Mekanik.h
tm Diaskes pada tanggal 14 November 2013. Pukul 23.15 WIB.
Komentar
Posting Komentar