PENGOLAHAN LIMBAH B3 (OLI BEKAS)
Timbulan limbah B3 yang semakin
meningkat dikhawatirkan menimbulkan dampak yanglebih luas terhadap kesehatan
masyarakat dan kualitas lingkungan hidup.Pengelolaan limbah B3 dilakukan dengan
proses cradle to grave yang bertujuanmeningkatkan kualitas kesehatan masyarakat
dan lingkungan hidup, yang diakibatkan olehpencemaran bahan berbahaya dan
beracun . Disamping itu juga ditujukan untuk penurunanbeban pencemaran limbah
B3 serta peningkatan kewaspadaan terhadap penyelundupanB3.B3 merupakan ancaman
bagi kesehatan manusia dan lingkungan hidup, sehinggamemerlukan penanganan dan
teknik khusus untuk mengurangi atau menghilangkanbahayanya. B3 ini tidak dapat
dikelola seperti mengelola sampah kota yang biasanya menggunakankendaraan
sampah, tempat pembuangan akhir atau pembakaran dengan alat pembakar sampah
kota, hal ini disebabkan:1. B3 mengandung zat beracun yang apabila tercuci
dapat mencemarkan air permukaan dan air tanah disekitar tempat penanamannya
yang akibatnya dapatmenimbulkan penyakit dan dapat meracuni masyarakat yang
menggunakan air tersebut.2. B3 dapat menyebabkan kebakaran dan ledakan baik
dalam pengangkutan sampahmaupun dilokasi pembuangan akhir.3. B3 dapat membakar
kulit jika tidak ditangani dengan hati-hati dan aman.4. B3 dapat menghasilkan
gas beracun yang dapat terhirup oleh masyarakat yangbermukim dis sekitar lokasi
pembuangan akhir.5. B3 dapat menimbulkan penyakit yang ditularkan antara
petugas dan masyarakatyang bermukim disekitarnya.Salah satu limbah B3 yang
perlu mendapatkan penanganan khusus karena dihasilkandalam jumlah yang tinggi
pada masyarakat adalah oli bekas
Oli bekas yang merupakan salah satu
limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) banyakdihasilkan dari bengkel mobil
atau motor. Oli banyak digunakan sebagai pelumas mesinmobil dan kebanyakan
penghasilnya banyak yang masih sembarangan menampung olibekas. Oleh karena itu,
karena disinyalir mengandung limbah B3,maka dikeluarkan suratBLH No.
458.41/PPL-B3/2009 tentang imbauan pengelolaan oli bekas agar semua pemilikatau
pengusaha bengkel kendaraan bermotor bisa mengelola limbah dengan baik.
Proses
Pengolahan Oli Bekas
Tahap pertama merupakan pemisahan air
dari oli bekas, proses ini menghasilkan limbah air yang berasal dari campuran
oli bekas.Tahap kedua memisahkan kotoran dan aditif nya (penambahan bahan
kimia). Tahap ketigadilakukan untuk perbaikan warna, mengasilkan bahan dasar
pelumas (bdp) dan limbahlempung. Yang terakhir mengolah bahan dasar menjadi
pelumas atau disebut juga denganblending.
Tiga
Tahapan Daur Ulang oli Bekas
Cara pertama, daur ulang oli bekas
menggunakan asam kuat untuk memisahkan kotorandan aditif dalam oli bekas.
kemudian dilakukan pemucatan dengan lempung. Produk yangdihasilkan bersifat
asam dan tidak memenuhi syarat.
Cara kedua, campuran pelarut alkohol
dan keton digunakan untuk memisahkan kotoran danaditif dalam oli bekas.
Campuran pelarut dan pelumas bekas yang telah dipisahkan difraksionasi untuk
memisahkan kembali pelarut dari oli bekas. Kemudian dilakukan prosespemucatan
dan proses blending serta reformulasi untuk menghaasilkan pelumas siap pakai.
Cara ketiga. pada tahap awal digunakan
senyawa fosfat dan selanjutnya dilakukan prosesperkolasi dan dengan lempung
serta dikuti proses hidrogenasi.Selain daripada itu, jika kita bicara material
oli pelumas bekas, maka itu tidak hanyaberurusan dengan olinya sendiri,
melainkan juga wadah dan saringan oli. Ketiganya, biladibuang sembarangan akan
menimbulkan masalah lingkungan. Oli bekas mengandungsejumlah zat yang bisa
mengotori udara, tanah dan air. Oli bekas itu mungkin sajamengandung logam,
larutan klorin, dan zat-zat pencemar lainnya. Satu liter oli bekas bisamerusak
jutaan liter air segar dari sumber air dalam tanah. Demikian pula dengan wadah
plastik yang biasa digunakan untuk wadah oli. Plastik yangtak dapat terurai
secara biologis itu jelas akan mencemari tanah dan memakan ruang ditempat
sampah. Sedangkan saringan oli selain masih mengandung residu oli, juga
terbuatdari bahan metal yang tidak mudah terurai secara biologis.Karena itulah
limbah dari ketiga komponen itu mesti dikelola dengan baik. Bukanlah halyang
sulit untuk mendaurulang ketiga komponen itu, sehingga menjadi produk
yangbermanfaat dan tidak lagi menjadi ancaman lingkungan.
Oli
bekas memiliki pasar yang bagus. Pengolahan oli bekas secara benar akan
memulihkan kembali sifat pelumasannya. Energi yang diperlukan untuk pengolahan
oli bekas hanyalahsepertiga dari yang dibutuhkan untuk mengolah minyak mentah
menjadi pelumas yang baik.Oli daur ulang juga bisa digunakan dalam campuran
aspal yang akan dipakai untukmembangun jalan raya. Oli daur uang pun bisa
digunakan untuk bahan bakar. Saringan olibekas juga tidak sulit memprosesnya.
Pertama dicabik-cabik, kemudian dilebur dandijadikan bahan baku produk-produk
logam seperti jarum, kawat dan produk-produk lainnya.Sedangkan wadah plastiknya
bisa didaur ulang menjadi wadah baru, pot bunga, pipa danbernagai keperluan
lainnya.
Video proses daur ulang oli bekas ada di youtube. https://www.youtube.com/watch?v=uBdV5aKXEXE
BalasHapusom udah pernah dicoba???
BalasHapuskalo udah mau tau dong caranya